Jumat, 13 Januari 2012

Usaha untuk masa Depan atau Blackberry (santai tapi membawa pesan)

  Seorang lelaki melamar pekerjaan sebagai "office boy"di Istana Negara.

Staf Istana mewawancarai dia dan membersihkan lantai sebagai tesnya.

"Kamu diterima," katanya,
"Berikan PIN BBM dan saya akan kirim form untuk diisi dan pemberitahuan kapan kamu mulai kerja."

Lelaki itu menjawab,"Tapi saya tidak punya ßlackßerry®, apalagi PIN BBM."

"Maaf," kata staf Istana,
"Kalau kamu tidak punya ßLACKßERRY®, berarti kamu tidak bisa diterima bekerja."

Lelaki itu pergi dengan harapan kosong. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya dengan Rp.100.000 di dalam kantongnya.

Lalu dia memutuskan pergi ke Pasar dan membeli 10kg tomat. Ia menjual tomat itu dari rumah ke rumah. Kurang dari 2 jam, dia berhasil melipat gandakan modalnya. Dia melakukan kerjanya tiga kali, dan pulang dengan membawa Rp.300.000. Dia pun sadar bahwa dia bisa bertahan hidup dengan cara ini.

Ia mulai pergi bekerja lebih pagi dan pulang larut. Uangnya menjadi lebih banyak 2x sampai 3x lipat tiap hari. Dia pun membeli gerobak, lalu truk, dan akhirnya memiliki armada kendaraan sendiri.

Lima tahun kemudian, lelaki itu sudah menjadi salah satu pengusaha makanan terbesar. Ia mulai merencanakan masa depan keluarga, dan memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa.

Ia menghubungi broker asuransi, Sang brokerpun menanyakan PIN BBM. Lelaki itu menjawab, "Saya tidak punya ßLACKßERRY®."

Sang broker bertanya dengan penasaran, "Anda tidak punya ßLACKßERRY®, tapi sukses membangun sebuah usaha besar. Bisakah Anda bayangkan, sudah jadi apa Anda kalau punya ßLACKßERRY®?!"

Lelaki itu menjawab, "Saya akan jadi office boy di Istana Negara!!