Rabu, 20 Februari 2013

Melayani dengan Tulus Membawa Kesuksesan


Kisah ini ditulis oleh teman saya. Seorang yang baik dan juga pekerja keras. Kisah ini merupakan kisah beliau pribadi.

Saya menyarankan kepada beliau agar di-share sehingga bisa menjadi inspirasi bagi orang banyak. Seorang member milis yang saya ikuti juga.

Selamat membaca :)
 
Kisah Nyata


Catatan: Semua orang punya cita2. Tetapi sedikit yang mengejar cita2nya. Yang lain, tidak tahu caranya.

Ini kisah nyata seorang mengejar cita2nya.

"Ada seorang baru lewat zaman remaja dan beruntung dapat pekerjaan di perusahaan asing besar sebagai 'office boy' (janitor).

Karena berasal dari keluarga dibawa rata2, semangatnya untuk kejar cita2nya dalam hati selalu membara. Tetapi dia bimbang caranya bagaimana?

Karena dekat sama Ibunya sehingga dia sampaikan kendala tersebut sama ibunya.

Entah mengapa, Ibunya tiba2 mengatakan, 'setahu saya orang yang ingin sukses harus bergaul sama orang2 sukses' anak. Anak muda ini makin bimbang. Dengan keadaan dia sebagai hanya seorang janitor, siapa orang2 sukses yang tertarik memberi perhatian sama dia.

Kembali lagi sama ibunya dan sampaikan kendalanya. Lalu ibunya ini mengatakan lagi ini. 'Saran saya anak, kata ibunya, masuk ke kantor lebih dini pagi, dan selesaikan bersihkan kantor sebelum semua karyawan datang. Lalu 30 menit sebelum jam kerja mulai Anda 'stand by' di depan pintu kantor dan menunggu para eksekutif perusahaan datang dan setelah mobilnya berhenti di tempat parkir, Anda mendekati eksekutif tersebut dan setelah menyapa selamat pagi, tanyakan apakah dia ada bawaan di dalam mobilnya dan jika dia berkenan Anda ingin bantu angkat dan bawa ke kamar kantornya', nasehat ibunya dan anak muda ini merasa kata2 ibunya sangat bijaksana.

Ternyata disaat dia lakukan, tidak ada eksekutif yang menolak, bahkan senang dan menghargai dia membantu, karena 'initiatif' ini bukan bagian dari tugasnya sebagai janitor.

Dia terus melakukan ini setiap pagi dan setelah 1 minggu. Semua eksekutif termasuk Dirutnya, sudah mengenal dan selalu menyapa dia.

Bahkan kadang2 para eksekutif disaat dia bawa teh atau coffee di kamar mereka, bicara pendek yang meriah sama dia. Sehigga semua eksekutif tahu bahwa anak muda ini sekolah kuliah malam.

Beberapa hari kemudian, karena kampus kuliahnya diketahui oleh para eksekutif tersebut, mereka menawarkan dia untuk diantar ke kampusnya karena pas lewat menuju ke rumah para eksekutif masing2. Maka setiap hari beda2 eksekutif yang dia tumpangi.

Sehingga semua eksekutif senang sama dia dan menjadi sahabatnya dan sering dia diberikan nasehat cara2 mengejar cita2nya dan impian. Tentu dia semakin semangat bekerja karena dapat ilmu dari orang2 sukses dan dia selalu sampaikan rasa terima kasih kepada mereka masing2.

Anak muda ini punya kebiasaan yang sangat disenangi para staff di perusahaan. Dia selalu mewarkan bisa membantu pekerjaan mereka dan siapapun yang berencana ambil cuti atau liburan, dia dengan senang hati bisa kerjakan tugas mereka agar tidak numpuk.

Tentu semua karyawan senang sama dia dan menjadi sahabat dia juga semua.

Berikut adalah yang sangat disenangi dan dikagumi para eksekutif dan karyawan.

1. Dia disenangi dan dihargai semua orang di kantor.

2. Karena semua tahu gajinya 'paspasan' sebagai janitor, dia selalu selalu mau diberikan 'tip' atau uang oleh para eksekutif dan karyawan, TETAPI, dia MENOLAK dengan sopan santun dan selalu berkata sama yang mau memberikan uang sama dia.

'Saya mau melakukan semua memberikan pelayanan yang terbaik kepada Anda, KARENA saya diterima sebagai sobat meskipun saya hanya seorang kecil dan janitor saja dan ini saya sangat bersyukur. Saya sangat senang melayani Anda dari lubuk hati saya.

Kalau Anda bayar saya, berarti saya dianggap bukan SAHABAT, tetapi sebagai TUKANG...

Semua sangat kagum terhadap sikap dia.

Semua di kantor dia sangat dihargai dan dihormati, dan dari tugas janitor, dalam 5 tahun, dia selalu TERPROMOSI jabatan lebih tinggi, sehingga di saat anak muda ini umur 25, dia mendapatkan promosi jabatan DIREKTUR dari perusahaan asing ini dan dia merupakan direktur termuda di zaman itu."