Rabu, 10 September 2014

Pengaruh Pengalaman Dalam Sikap

Menjadi suatu penanda bahwa yang lebih berpengalaman dianggap memiliki pengetahuan yang lebih banyak karena telah melihat dan mengalami lebih banyak hal dari orang lain. Dengan demikian pengalaman dianggap meningkatkan ilmu seseorang sehingga ia mampu mengambil sikap berbeda ketika menghadapi sesuatu. Karena peningkatan pengetahuan dan pengalaman maka sikap manusia dapat berubah. Contoh pengalaman yang memperkaya pengetahuan adalah sebagai berikut. Seseorang menjadi pembantu asisten apoteker yang bekerja di apotek dan tidak pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Farmasi sebelumnya. Berarti tidak pernah mendapatkan ilmu meracik obat selama ia menuntut ilmu di bangku sekolah yang dijalaninya. Namun setelah bertahun-tahun bekerja menjadi pembantu AA di apotek, ia banyak berpengalaman membantu mengaduk obat serta membagi puyer dan mengisi kapsul maka - melalui pengalamannya - secara tak langsung ia memiliki sebagian pengetahuan seperti layaknya asisten apoteker. Walau pengetahuan yang dicapai hanyalah kulit dasar saja dan tidak selengkap seperti AA yang dibantunya.
Banyak orang mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, namun orang juga mengatakan tidak semua hal harus kita alami terlebih dahulu. Jika ilmu kita telah menjangkaunya maka tak perlu lagi setiap kejadian musti dialami sendiri. Setiap orang sudah tahu kalau mobil tertabrak kereta api yang berjalan kencang pasti akan hancur dan pada umumnya orang di dalamnya meninggal atau setidaknya patah tulang dan luka-luka, maka hal itu tak perlu dicoba. Percayalah, jika pengalaman adalah guru yang terbaik, namun jangan pernah berguru pada pengalaman saja. Sebaliknya, hanya pengetahuan saja yang dimiliki ternyata tidak cukup, jika yang diperlukan adalah keterampilan. Contohnya berpengetahuan mengemudikan mobil, namun tidak memiliki pengalaman mengemudikan mobil. Tahu jika mobil mau belok maka kemudinya harus diputar kearah belokannya. Namun jika tidak pernah mengemudikan mobil maka pengetahuan mengemudi saja tidaklah cukup, karena harus berpengalaman mengemudikan mobil dahulu agar mendapatkan keterampilannya.
 
Persembahan
Fikri C. Wardana
Konsultan sales & marketing
The Manager Milist